Apa itu AI Tecnology? Ayo Mengenal Lebih Dekat AI Technology





Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan Tuhan yang memiliki akal pikiran. Secara biologi manusia diartikan sebagai makhluk hidup dalam jenis homo sepien. Manusia dianugerahi otak yang mampu membuat mereka berpikir dalam setiap tindakannya. Pada zaman sekarang ini, manusia telah mencapai level dimana mereka dapat membuat sejenis atau kloningan dirinya yang biasa disebut dengan kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan atau dalam bhs. Inggris nya yaitu Artificial Intelegency yang biasa disebut dengan AI. AI Technology telah sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari manusia itu sendiri mulai dari mencari informasi sampai dengan menghasilkan uang dari sana. Namun apakah kalian berpikir bahwa Artificial Inelegency ini akan menggantikan manusia suatu saat nanti? Mengingat manusia telah banyak kali dikalahkan oleh kecerdasan buatan tersebut yang merupakan ciptaannya sendiri. Kali ini kita akan membahas lebih dekat mengenai Artificial Intelegency.
Yang pertama harus kalian ketahui adalah apa itu Artificial Intelegence? Dilansir dari wikipedia kecerdasan buatan kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau bisa disebut juga intelegensi artifisial (bahasa InggrisArtificial Intelligence) atau hanya disingkat AI, didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan kecerdasan buatan sebagai “kemampuan sistem untuk menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran tersebut guna mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel. Dengan kata lain AI tersebut belajar sama halnya dengan kita hanya saja mereka belajar dengan waktu yang sangat cepat dibanding manusia.
AI Technology ini sendiri digadang-gadang akan menggantikan manusia suatu saat nanti. Mengapa demikian? Dikarenakan pada zaman sekarang ini manusia lebih membutuhkan teknologi tersebut dibanding manusia lain. Alasannya karena kecerdasan buatan lebih baik daripada manusia. Dari segi fisik dan juga produktivitas dalam suatu pekerjaan. Kecerdasan buatan mampu melakukan banyak hal sekaligus dalam satu waktu yang bersamaan sehingga meningkatkan produktivitas kita. Beberapa pakar teknologi mengatakan, AI dapat berpikir layaknya manusia bahkan cenderung melampaui kecerdasan manusia itu sendiri.
AI itu sendiri terbagi menjadi 2 kelompok yaitu AI lemah dan AI kuat. Yang berada di sekitar kita saat ini ialah AI lemah seperti smartphonevirtual assistant dan PC dimana segala sesuatunya telah diprogram terlebih dahulu. Sedangkan AI kuat memiliki nalar seperti manusia dan bisa membuat keputusan sendiri tanpa memerlukan input manusia. Mungkin anda pernah mendengar tentang robot Erika, sebuah robot yang di setting sedemikian rupa, untuk bisa membawakan acara. 

Direktur Intelligent Robotics Laboratory, Osaka University, sekaligus yang merancang robot canggih Erika, Hiroshi Ishiguro, mengatakan, 

 Kami akan mengganti salah satu penyiar dengan android, katanya.
Proyek Erika sendiri telah berjalan sejak tahun 2014, dan kabarnya telah memulai debutnya di dunia per-Televisian. Bisa di bilang, robot Erika termasuk kedalam AI model tinggi atau AI kuat. Dari sini kita dapat mengambil contoh penerapan AI dalam kehidupan yaitu yang pertama adalah
Speech Recognition
Google Assistant, Siri dan Cortana adalah contoh daripada speech recognition. Inti daripada speech recognition adalah mengubah data frekuensi dari suara manusia menjadi format yang bisa di pahami oleh komputer, digital / berbasis bilangan biner, 0 dan 1. 
Bukan tidak mungkin, kedepannya kita dapat mematikan laptop hanya dengan menggunakan perintah suara "shutdown".  Mungkin kita akan terbayang sosok Jarvis dalam film Marvel, Iron Man

Robotic Intelligence

Berbicara tentang AI, maka akan selalu erat hubungannya dengan robot.  Kita akan sering menjumpai sosok robot pintar yang meniru tingkah laku dari manusia, seperti di film-film. Sebut saja diantaranya, I Robot (2004), WALL-E (2008), Real Steel (2011), Big Hero 6(2014), Chappie (2015). Di kehidupan nyata, kita telah menemukannya pada sosok Erika.

Management Decision System

Sistem cerdas yang mampu mengelola kepentingan manajemen yang kompleks dan berkesinambungan sehingga mampu mendukung perusahaan dalam menentukan sebuah keputusan dalam bisnis. Sering diterapkan pada berbagai macam aplikasi perusahaan.
Gimana? Apakah telah mengenal AI lebih dalam? Di dalam kehidupan ini kita tidak boleh terus bergantung pada teknologi. Kita harus bisa mengandalkan kemampuan diri sendiri, walaupun terbatas, akan tetapi jika terus diasah maka kemampuan kita akan bertambah. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya

Comments

Popular posts from this blog

Kegiatan KIR MTsN 1 Bone